Rabu, 19 Oktober 2016

Belajar Tausiyah

Foto disamping ini merupakan foto teralim menurutku. Hahaha. Iya mengapa aku katakan teralim. Saya baru memberi tausiyah pada Ibu-Ibu di Desa Pangkalan, Margoyoso Pati. Grogi banget rasanya, soalnya belum pernah ngasih tausiah begitu. Dulu waktu zaman MA pernah tapi kan di depan kelas. Beda dengan yang kaya itu. Bener bener kaya bu Nyai. Iya guruku memang luar biasa. Sudah membekali sedini Mungkin.

Maklum kala itu Yang jurusannya dakwah tidak ada yang mau dan maju kedepan sehingga ya mau nggga mau sih. Aku mengiyakan saran teman-teman, meskipun ada masalah yang sedang terjadi.

Dan Akhirnya akupun mampu untuk membawakannya. Hehe. Itu pembukaannya diajari pak Lurah pake bahasa jawa Alus. Isinya aku belajar sendiri. Tapi yang ku tampilkan kurang maksimal.

Kala itu waktu Kuliyah Kerja Nyata. Maklum di Desa ini ada dua orang punden atau bisa disebut dengan "orang sakti kala dulu yang menjadi penjaga Desa ini" Kata ketua RT 02 Di desa Pangkalan.

Padahal Pada saat itu kami baru berada dua hari di desa itu tapi sudah banyak agenda yang menunggu. Dari Kumpulan Ibu-Ibu PKK. Kumpulan Prangkat Desa. Dan mengikuti kegiatan kegamaan rutin di sana setiap harinya.

Maklum kampus kami adalah kampus UIN yang mna berwawasan islam sehingga kami juga harus menonjolkan keagamisan dari UIN itu sendiri. KKN Kami bertemakan POSDAYA BERBASIS MASJID. Dalam tema itu dihimbau Mahasiswa mampu untuk mengembalikan fitrah masjid sebagai sentral dari kegiatan-kegiatan masyarakat. Tidak hanya dalam bidang agama namun juga bidang bidang yang lain seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan politik. Realitanya memang sekarang masjid hanya cenderung digunakan untuk kegiatan keagamaan saja. Dan terkadang juga pendidikan.

Kala itu kami di Tugaskan di Desa ini untuk mengabdikan diri pada Masyarakat Desa ini. Akupun tak kalah semangat untuk ikut serta dalam semua kegiatan yang kami akan planningkan.

Posko kami terbilang posko yang sangat aktif. Pasalnya jika posko posko lain ada waktu untuk jalan-jalan dang hang out lebih lama. Posko Kami Berbeda. Sabtu Minggu saja ada kegiatan tambahan. Jadi kami tak sempat hang out terus kalo weeked.

Disamping keaktifan itu, Posko kami adalah posko yang paling Hebat menurutku. Posko yang sangat care antara satu dengan yang lain. Naitanku sebelum berangkat KKN adalah menimba ilmu dan belajar. Dan ALhamdulilah banyak sekali pelajaran yang aku dapat di sana. Alhamdulilah.


Hihi, maaf ya tulisannya tidak sistematis. Maklum sedang semangat menuliskan semuanya.

Pati, 29 Mei 2016

1 komentar:

  1. Dangkal.
    Dungu sekali trhadap pandangan maderat dn radikal.
    Minim substansi.

    BalasHapus