Menunggu Pesan darimu. Tak kunjung datang, tak sabar rasanya menanti
datangnya pesan itu. Watsap, bbm, semua on dan masih menunggu pesan
darimu. Sudah sehari tidak memberi kabar. Entah bagaimna keadaanmu
disana. Yang pasti aku sudah tersihir. Tersihir oleh mu dan menjadi
diriku yang beda dari biasanya.
Taukah kau, jika ada
laki-laki yang aku pilih hanyalah dirimu. Namun apakah engkau serius
atau bercanda? Aku tak tau. Karena aku tak pernah tau bagaimna
sebenarnya. Engkau bilang akan mementaskan diri terlebih dahulu sebelum
meminangku bukan? Ah, kita masih sama-sama berjuang. Mari saling
menyemangati. Apapun yang terjadi di belakang biarlah berlalu. Itu hanya
arsip yang perlu di tata hanya pada tempatnya. Tak untuk di ungkit.
Maafkan diriku kalau sering sekali aku cerita yang tidak kamu senangi.
Tapi kamu diam saja, malah mengajakku tertawa. Oh, entahlah kamu kecewa
denganku atau tidak. kecewa atas kecerewetanku.
Hari
hari ini dan hari ke depan serasa masih panjang. Kita punya planning
masing-masing, kita susun bersama planing itu. Soal keadaan dan hasil
itu sesuai atau tidak dengan rencana, bukan lagi kita yang menentukan.
Sang Maha Pencipta the best crator, planning, dan tau mana yang terbaik
untuk kita jalani. :). Itu bukan yang selalu kamu bilang ke aku?
selesaikan semua jawab, persoalan benar atau salah dan hasilnya berapa
itu sudah tidak kita yang mentukan. kita hanya menerima. " Kalau semua
hal berjalan sesuai dengan keinginan kita itu bagus,tapi jika tidak maka
itu lebih bagus, tuhan yang menghendaki demikian" .
Katamu
kita harus kejar mimpi kita dan pertanggungjawabkan mimpi kita. Karena
mimpi membuat kita hidup dan ada. Masih ada harapan-harapan tuk hari
esok. Trimakasih, sudah sering sekali aku repotkan, walaupun untuk
sekedar meminta pertimbangan atau meminta bantuan. Kita masih bisa
saling membantu bukan? Kamu baik. Jadi ku mohon jangan pernah berubah
untuk diriku. Kamu yang selalu mengingatkan untuk sholat jamaah, disaat
ku tak punya siapa-siapa yang mengingatkanku. Kamu yang baik hati ke
semua orang.
Kamu sudah tau bagaimna historis dari
diriku. Aku juga baru belajar historis dirimu. Aku tak tau tuhan akan
mempertemukan kita dan kamu benar-benar kiriman tuhan untukku atau
tidak. Aku tak tau. Yang jelas manusia hanya bisa berrencana dan tuhan
yang menentukan. Semoga kita sama-sama mensuport dalam hal kebaikan dan
selalu berusaha untuk menjadi peribadi yang lebih baik lagi.
Semarang, 22 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar